Kita mendapati
banyak diantara kaum Muslimin yang merasa enggan memajukan anak muda untuk
menjadi imam, meski dia adalah orang yang paling pandai membaca al-Qur’an
diantara mereka, kemudian anda melihat mereka memajukan seorang laki-laki dari
kalangan orang terpandang atau orang yang paling tua diantara mereka, meski dia
tidak bagus dalam membaca al-Fatihah.
Rasulullah صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ pernah
bersabda dalam rangka menjelaskan kaidah-kaidah dan tata cara menjadi imam
serta siapakah yang berhak menjadi imam,
يَؤُمُّ الْقَوْمَ اَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ، فَإِنْ كَانُوْا فِي
القِرَاءَ ةِ سَوَاءً فَأَ عْلَمُهُمْ بِاسُّنَّةِ، فَإِنْ كَانُوْا فِي
السُّنُّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً، فَإِنْ كَانُوْا فِي الْهِجْرَةِ
سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِنًّا.
“Yang
berhak mengimami suatu kaum ialah orang yang paling pandai membaca al-Qur’an
diantara mereka. Jika dalam bacaan mereka sama, maka yang paling banyak
mengetahui tentang Sunnah diantara mereka. Jika dalam Sunnah mereka sama, maka
yang paling dahulu berhijrah diantara mereka. Jika dalam hijrah mereka sama,
maka yang paling tua diantara mereka.”
(Diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad dari
Abu Mas’ud. Lihat takhrijnya dalam Shahih al-Jami’, no.8011)
Hadist ini
sangat jelas menerangkan bahwasanya tidak seyogyanya menjadi imam kecuali orang
yang paling utama dalam hal menghafal al-Qur’an dan pengetahuan tentang
hukum-hukumnya.
Para ulama
Lajnah Da’imah telah memfatwakan bahwasanya imam anak kecil yang sudah baligh
adalah sah, sebagaimana sabda Nabi صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ
, “Yang berhak mengimami suatu kaum ialah
orang yang paling pandai membaca al-Qur’an diantara mereka” dan sebagaimana
telah diriwayatkan secara shahih di dalam Shahih
al-Bukhari dari Amr bin Salamah al-Jarmi, dia berkata,
قَدِمَ أَبِيْ مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ،
يَقُوْلُ: إِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ فَلْيَؤُ مَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا.
فَنَظَرُوْا فَلَمْ يَجِدُوْا أَحَدٌ أَكْثَرَمِنِّيْ قُرْآنًا فَقَدَّمُوْ نِيْ
وَاَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْسَبْعَ سِنِيْنِ.
“Ayahku
datang dari sisi Nabi صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ , (dia berkata), ‘Rasulullah صَلَى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَمَ
bersabda, ‘Apabila datang waktu shalat, maka hendaknya yang mengimami kalian
adalah orang yang paling banyak hafalan al-Qur’annya.’ Amr bin Salamah berkata,
‘Kemudian mereka mencari-cari, namun mereka tidak menemukan seorang pun yang
lebih banyak hafalan al-Qur’annya daripada
saya, maka mereka pun memajukan saya padahal ketika itu saya masih berusia enam
atau tujuh tahun’.”
(Majallah
al-Buhuts, 21/74)
Referensi kitab:
إرشاد السا لكين إلى أخطاء المصلين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar